Diberdayakan oleh Blogger.

Benitez Masih Senang di Liverpool

Liverpool - Rafael Benitez merasa bangga karena sempat diminati oleh Juventus. Namun pelatih asal Spanyol ini menegaskan bahwa dia masih senang bertahan di Liverpool.

Benitez sedang dalam tekanan di Liverpool melihat hasil yang kurang memuaskan di Premier League. Apalagi The Reds juga sudah tersingkir dari Liga Champons, Piala FA dan Piala Carling.

Namun Juventus sempat mendekati Benitez sebelum mereka memecat Ciro Ferrara. Meski demikian Bianconeri akhirnya telah menunjuk Alberto Zaccheroni sebagai pelatih barunya.

Benitez pun menyatakan tak berniat membicarakan spekulasi mengenai dirinya dengan Juventus. Meski demikian dia merasa tersanjung sempat diminati oleh Juve tapi dia menegaskan masih senang berada di Anfield

"Saya tahu bahwa mereka (Juventus) tertarik. Tapi sekarang adalah bagian pertandingan dalam sepakbola dimana saya hanya mempersiapkan diri menghadapi Bolton," ungkap Benitez seperti dilansir Reuters.

"Saya rasa ketika Anda menjadi manajer dan klub menanyakan Anda maka hal itu membanggakan karena mereka adalah klub besar dan juga top di Eropa," kata manajer Liverpool ini.

"Namun saya merasa benar benar senang berada di sini dan benar benar bahagia. Saya ingin melakukan tugas sebaik sebagaimana yang saya bisa lakukan," tukas Benitez.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Stigma Negatif Bikin Bonek Makin Anarkis

Jakarta - Apa yang membuat suporter Persebaya yang disebut bonek terkadang begitu anarkis? Tidak lain karena stigma negatif yang dilabelkan masyarakat dan media kepada mereka.

"Salah satu faktor kenapa perilaku bonek itu terkadang di luar kontrol, pertama, mereka sebetulnya hanya menggenapi stigma karena dilabel negatif. Mereka dicap ulahnya begini (anarkis dan brutal) , makin lama justru berusaha diberitakan bonek," ujar sosiolog Universitas Airlangga (Unair) Bagong Suyanto.

Hal itu disampaikan Bagong saat berbincang dengan detikcom, Minggu (24/1/2010).

Semakin dilabel dan diberitakan, para bonek semakin bangga menunjukkan kenekatan dan anarkisnya.

"Jangan diberitakan sisi-sisi kenekatannya. Karena itu semacam award untuk mereka. Bonek kan bukan 'bermain' dengan suporter lawan, tapi dengan sesama bonek untuk memperlihatkan 'saya lebih' dibanding bonek yang lain," imbuh Bagong.

Faktor kedua, bonek bisa begitu anarkis karena faktor godaan situasi kerumunan. Massa berkerumun cenderung berpotensi mudah diprovokasi.

"Karena yang namanya kerumunan, di mana pun, apalagi seperti bonek, mereka dengan mudah akan terpancing mengembangkan perilaku satu orang memulai yang satu ikut-ikutan," jelas pengajar di Fisip Unair ini.

Untuk itu pendekatan sosial yang diperlukan adalah rekayasa kultur dan rekayasa teknis agar ulah para bonek ini bisa direduksi. Rekayasa kultur tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek.

"Kita (masyarakat) termasuk pers berperan besar untuk mengubah stigmanya," imbuh Bagong.

Sedangkan rekayasa teknis diperlukan untuk memecah kerumunan bonek. Polri sebaiknya menggunakan kombinasi cara keras dan lembut untuk menangani bonek dan sebaiknya bekerja sama dengan TNI.

"Di AS ada agen-agen yang menangani kerumunan, bagaimana bisa dipecah seperti menyanyikan lagu kebangsaan. Itu memang tidak bisa di sini, kalau di Surabaya pernah dilakukan salah satu Kapolda, membuat penanganan bagaimana pengamanan di titik-titik tertentu dan potensi rawan kerusuhan," katanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

'Melawan Rooney Harus dengan Kondisi Terbaik'

Manchester - Wayne Rooney benar-benar menjadi mimpi buruk Hull City dengan lesakkan empat golnya. Itu merupakan ganjaran bagi The Tigers yang tidak melakukan yang terbaik untuk menghadang si penyerang.

Old Trafford, Sabtu (23/1/2010) malam menjadi saksi dari ketajaman dan naluri menyerang seorang Rooney. Memborong empat gol di laga itu, dia sekaligus mengantar Manchester United untuk bertengger di klasemen sementara.

Tambahan empat gol ini juga membuat Rooney makin jauh meninggalkan pesaing-pesaingnya di daftar topskorer sementara. Kini ia total telah mengemas 19 gol, unggul lima dari Darren Bent, Jermain Defoe, dan Didier Drogba yang berada di posisi dua.

Menanggapi gol-gol yang bersarang di gawang timnya oleh orang yang sama, manajer Phil Brown 'menghambinghitamkan' barisan belakang Hull. Menurutnya, anak asuhnya bisa memberikan yang lebih bagus lagi daripada apa yang tersaji di lapangan tadi.

"Celakanya, kami menghadapi penyerang yang sangat bagus dan berhasil mencetak empat gol. Tidak diragukan lagi kami bisa bertahan lebih baik sebetulnya melawan Wayne Rooney namun Anda harus melakukan yang terbaik, tidak seperti ini," ujarnya di Sky Sports.

"Mungkin hasil akhir itu terlalu kejam bagi kami. Saya pikir ketika tertinggal satu angka, kami masih bisa bermain dengan nyaman. Kami membuat pergantian pemain untuk mencoba membuat perbedaan di laga."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fergie Tuding Ofisial Pertandingan

Birmingham - Hasil imbang 1-1 yang dituai Manchester United lawan Birmingham tak diterima dengan baik oleh Manajer MU Sir Alex Ferguson. Dia pun menuding ofisial pertandingan yang dinilai kurang oke memimpin pertandingan.

Dalam pertandingan, Minggu (10/1/2010), MU ketinggalan terlebih dulu lewat gol Cameron Jerome enam menit menjelang berakhirnya babak pertama. MU baru menyamakan kedudukan lewat gol bunuh diri Scott Dann pada menit.

Gol balasan MU itu sendiri sempat diributkan karena hakim garis terlihat mengangkat bendera tanda offside kendati bola diceploskan oleh pemain Birmingham sendiri.

"Ada beberapa hal indah dan aneh tadi. Hakim garis menilai offside gol kami padahal itu gol bunuh diri (yang seharusnya takkan offside)," cetus Fergie di Reuters.

Hal berikutnya yang tak diterima Fergie adalah dikartumerahnya Darren Fletcher enam menit sebelum bubaran, usai menerima dua kartu merah. "Sudah sejak lama saya belum pernah melihat lagi pengusiran atas tindakan ringan semacam itu."

Fergie yang pada musim ini sudah kena hukuman akibat mengkritik wasit Alan Wiley, dengan telak menjatuhkan penilaian miring pada kepemimpinan wasit Mark Clattenburg yang menjadi pengadil lapangan Birmingham kontra MU.

"Dia juga memimpin laga Arsenal-Tottenham. (Saat itu) dia baru akan melayangkan kartu jika ada pemain yang melayangkan kapak, (tapi) di sini dia malah mengusir seorang pemain," ceplos Fergie sinis.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sevilla & Villlarreal Tak Maksimal di Kandang


Sevilla dan Villlarreal membuang peluang untuk membenahi posisi setelah gagal mendapat poin penuh di kandang sendiri. Berbeda dengan Atletico Madrid yang sukses meraup kemenangan di laga tandang, kendati itu juga tak membuat peringkatnya naik.

Kesempatan untuk naik ke posisi tiga klasemen sementara sebenarnya dimiliki oleh Sevilla saat menjamu Racing Santander, Minggu (10/1/2010) dinihari WIB, di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan.

Akan tetapi, pada prosesnya gawang Sevilla malah dua kali kebobolan oleh Sergio Canales Madrazo, masing-masing pada menit 26 dan 38. Tuan rumah sendiri cuma bisa membalas sekali lewat Ndri Romaric di menit ke-62 dan kalah 1-2.

Hasil itu membuat Sevilla harus rela bergeming di peringkat lima klasemen sementara La Liga Primera dengan poin 30 hasil dari 17 laga. Posisi ini tidaklah aman karena Deportivo La Coruna yang belum memainkan pertandingannya dan punya poin 28, bisa menggeser.

Nasib kurang menyenangkan di markas sendiri juga dialami Villarreal saat menjamu Almeria di Estadio El Madrigal. Meski tidak seapes Sevilla yang kalah, Villarreal hanya bisa berbagi angka 1-1.

Dalam pertandingan Villarreal unggul duluan setelah gol Nilmar bersarang dalam gawang Almeria saat waktu tinggal lima menit lagi memasuki masa jeda. Namun, keunggulan itu bisa dipupuskan tim tamu lewat penalti Miguel Angel Corona di menit ke-67.

Alhasil, skor 1-1 membuat 'Kapal Selam Kuning' tak beranjak dari peringkat sembilan klasemen dengan poin 23 dari 17 laga. Villarreal malah bisa turun peringkat jika Sporting Gijon yang punya poin 21 menang di partainya pekan ini.

Atletico Madrid yang menjalani laga tandang justru bernasib kontras. Bertamu ke Estadio Nuevo Jose Zorrilla markas Valladolid, Atletico pesta gol 4-0.

Jose Jurado membuka kemenangan besar itu lewat gol pada menit 16, sebelum Villarreal menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0 untuk lewat gol Diego Forlan pada menit 32.

Jose Antonio Reyes lantas membuat skor jadi 3-0 setelah menceploskan bola di menit ke-59. Kemenangan ditutup oleh Sergio Aguero yang bikin gol keempat Atletico pada menit 90.

Kemenangan tak membuat Atletico membenahi posisi di papan klasemen. Meski meraih tiga angka, Forlan cs masih saja menduduki posisi 11 klasemen.

Susunan Pemain:

Sevilla FC: Andrés Palop; Julien Escudé, Ivica Dragutinovic, Adriano, Abdoulay Konko, Ndri Romaric, Lolo (Arouna Koné '45), Álvaro Negredo, Renato, Diego Capel (Jose Carlos da Silva '75), Diego Perotti (Enrique Javier Carreño '50).

Racing Santander: Fabio Coltorti; Marc Torrejón, Henrique, Christian Fernández, Pablo Pinillos, Mehdi Racen, Gonzalo Colsa, Xisco (Alexandre Geijo '76), Sergio Canales Madrazo (Luis Garcia '79), Óscar Serrano (Manuel Arana Rodríguez '87), Pedro Alvarez Munitis.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pujian Fergie untuk Mantan Pemainnya


Birmingham - Manajer Birmingham Alex McLeish puas usai timnya bisa menaham imbang Manchester United. Apalagi Manajer MU Sir Alex Ferguson juga ikut angkat jempol buat kubu Birmingham.

Birmingham memberikan perlawanan sengit untuk MU, Minggu (10/1/2010) dinihari WIB. Menjamu 'Setan Merah' di Stadion St Andrews, Birmingham unggul duluan sebelum susah payah disamakan MU yang sebenarnya mendominasi penguasaan bola --62 persen berbanding 38 persen.

Alotnya Birmingham ini secara sportif diakui benar oleh Ferguson meski MU tak lagi bermain penuh sepeninggal Darren Fletcher yang dikartu merah pada menit 84. Atas hasil tersebut Fergie pun memuji McLeish, yang di awal periode 80-an pernah jadi pemain yang dia tangani di Aberdeen.

"Alex sudah melakukan pekerjaan luar biasa, hari ini dia membuat para pemainnya berlari terus sepanjang 100 mil (160 km) dan dia layak dapat pujian untuk itu," puji Fergie di Reuters.

"Ini adalah tempat yang sulit untuk didatangi saat ini, (seri) bukan poin yang buruk (buat MU). Ini adalah liga ketat, takkan mudah. Tim seperti Birmingham sudah jauh lebih bagus di kompetisi ini," lanjut dia.

Hasil imbang ini membuat Birmingham kini sudah tak terkalahkan di 12 laga liga. Kali terakhir mereka kalah adalah pada 17 Oktober 2009 lalu ketika dibekuk Arsenal 1-3.

Catatan tak terkalahkan tersebut rupanya menjadi sebuah torehan tersendiri buat Birmingham. Inilah rekor baru buat mereka di liga kompetisi teratas Inggris.

Keberhasilan meraihnya, sekaligus dengan menahan MU, tak ayak bikin hati McLeish berbunga-bunga. Apalagi tambahan satu poin cukup berharga dalam upaya mereka mengunci posisi Liga Europa musim depan.

"Kami punya tim yang sangat tangguh dan mereka memiliki semangat kolektif yang jauh melebihi kemampuan individunya. Ini adalah semangat luar biasa," lugas McLeish.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Apresiasi Ranieri untuk Toni

Roma - Kemenangan AS Roma dari Chievo juga membawa angin segar bagi Luca Toni yang melakoni debutnya sebagai starter. Meski tak mencetak gol, pelatih Claudio Ranieri puas dengan performa si pemain.

Bermain di depan publik sendiri, Olimpico, Sabtu (9/1/2010) waktu setempat, meski menang, Roma mendapat pertandingan yang tak mudah dari Chievo. Langsung unggul di menit pertama, Il Lupi balik tertekan setelah kiper Doni dikartumerah di menit 11.

Di laga itu Toni, tampil cukup apik dibanding debut penampiannya di tengah pekan di mana ia hanya tampil satu menit saja. Mendapatkan sejumlah peluang, dia juga berjasa besar dalam terciptanya gol tunggal Roma.

Ranieri pun memberikan pujian kepada Toni seusai laga. Menurutnya pemain yang berstatus pinjaman dari Bayern Munich itu tampil melebihi apa yang diharapkannya.

"Saya sungguh tidak mengharapkannya untuk bisa sebagus ini. Dia berlatih dengan bagus dan memberi kami banyak peluang hari ini. Dia harus mengerjakan tugas dari dua orang (Toni dimainkan sebagai penyerang tunggal pasca kartu merah) sekaligus dan berhasil menghasilkan penalti," ujarnya di Football Italia.

"Saya tetap memainkan Toni karena dia cukup fit, sedangkan Vucinic sudah bermain dua hari yang lalu. Para pemain kembali di laga selama 90 menit dengan penuh konsentrasi di mana itu merupakan situasi yang penting."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Inter Kalah Segala-galanya dari Siena

Milan - Inter Milan harus menunggu sampai injury time untuk bisa menang atas Siena. Jose Mourinho pun menyebut bahwa secara permainan timnya memang kalah segala-galanya dalam laga tersebut.

Pada pertandingan yang dihelat di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (10/1/2010) dinihari WIB, tersebut Inter sempat dibuat kerepotan oleh sang tamu. Siena sempat unggul 3-2 sampai menit 88.

Namun pada akhirnya Wesley Sneijder dan Walter Samuel menyumbang masing-masing satu gol pada menit 88 dan 93. Inter pun menyudahi pertandingan itu dengan kemenangan 4-3.

Mourinho langsung mengakui bahwa Siena lebih baik dari timnya dalam laga itu. Tim yang masih berada di posisi terbawah klasemen itu disebutnya unggul dalam urusan teknik, mobilitas dan kecepatan. Inter bisa disebut beruntung dalam pertandingan ini? Bisa jadi.

"Secara teknik kami kalah, secara taktik kami juga kesulitan. Siena lebih baik daripada kami," ujar Mourinho seperti dilansir Reuters.

"Mereka lebih tenang, punya mobilitas, kecepatan, mereka juga bagus dalam serangan balik. Mereka tak layak untuk kalah," lanjutnya.

Apa pun, kemenangan ini telah membuat Inter makin kokoh di puncak klasemen. Sementara, dua tim di bawah mereka, Juventus dan AC Milan akan saling baku hantam hari Minggu ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jelang Tenerife vs Barcelona Pedrito Enggan Merayakan


Barcelona - Barcelona berambisi meraih kemenangannya yang pertama di tahun 2010 saat menghadapi Tenerife. Meski begitu, Pedro tidak akan melakukan selebrasi seandainya ia mencetak gol di laga itu. Kenapa?

Barcelona yang sukses dalam memborong enam trofi sepanjang 2009 mengalami sedikit hambatan di awal tahun ini. Pasca pergantian tahun, La Blaugrana malah gagal memenangi dua pertandingannya saat ditahan 1-1 Villarreal di La Liga dan ditekuk 1-2 oleh Sevilla di semifinal Copa del Rey..

Fakta di atas jelas merupakan suatu kemunduran yang dialami klub Catalunya ini mengingat statusnya sebagai 'raja' pada 2009 silam. Oleh karena itu, Barca bertekad untuk meraup angka penuh kala menghadapi Tenerife dalam lanjutan kompetisi La Liga yang digelar Minggu (10/1/2010).

Membela Barcelona dalam melawan Tenerife adalah suatu kebanggan buat Pedro. Sebab, pemain yang merupakan putra asli Tenerife telah membuktikan bahwa impiannya sebagai pemain sepakbola telah tercapai dengan bergabung bersama klub besar seperti Barcelona.

Barcelona yang datang dengan tuntutan wajib menang atas Tenerife membuat Pedro mengalami dilema. Striker yang sejauh ini telah mencetak 13 gol untuk Barcelona itu bertekad untuk tidak melakukan selebrasi andai dirinya mencetak gol ke gawang Los Blanquiazules.

"Jika saya mencetak sebuah gol, saya tidak akan melakukan selebrasi untuk menghormati orang-orang dari Tenerife yang telah mendukung saya. Meskipun saya tidak pernah bermain untuk klub itu, mereka selalu memperlakukan saya dengan sangat baik," tegas pemain bernama lengkap Pedro Ledesma Rodriguez itu seperti dikutip Yahoosports.

"Ini bagaikan mimpi untuk saya kembali ke sana (Tenerife) dengan mengenakan seragam Barca. Saat saya kecil, saya tidak pernah membayangkan hal ini," tutup pemain yang sering disapa Pedrito itu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Masihkah Realistis?

Jakarta - PSSI mengusung harapan tinggi saat mengajukan diri sebagai calon tuan rumah Piala Dunia 2022. Tapi jika prestasi sepakbola nasional saja masih sangat buruk, masihkah keinginan tersebut realistis?

Menjadi tuan rumah Piala Dunia jelas jadi kebangaan besar buat semua negara di dunia, termasuk di dalamnya Indonesia. Jadi sesungguhnya tak ada yang salah saat PSSI tahun lalu ikut mendaftarkan diri ke FIFA untuk bisa dimasukkan sebagai salah satu kandidat tuan rumah Piala Dunia 2022.

Tapi kalau ada beberapa pihak yang kemudian mempertanyakan keinginan, yang kemudian dianggap sangat sambisius tersebut, itu karena memang ada sebab yang mendasari. Masalah infrastruktur misalnya. Kita tahu hanya ada beberapa gelintir stadion bertaraf internasional di Indonesia.

Perkara lain yang dianggap cukup menentukan layak atau tidaknya kita menggelar Piala Dunia adalah soal prestasi. Memang tak ada aturan FIFA yang menyebut tuan rumah Piala Dunia harus berada dalam ranking tertentu. Tapi kalau di level Asia Tenggara saja kita tidak bisa apa-apa, entah apa nantinya pandangan dunia - dan negara tetangga kita.

Begitulah faktanya, jangankan berprestasi di tingkat dunia atau Asia. Di Asia Tenggara saja kita seperti tak dipandang lagi. SEA Games 2009 lalu jadi acuan nyata soal daya saing kita di antara negara-negara tetangga serumpun.

Timnas U-23 yang dipercaya terjun di tak bisa berbuat apa-apa dan cuma bisa jadi penghuni juru kunci babak fase grup dengan satu poin. Pasukan 'Merah Putih' pulang dengan wajah tercoreng setelah cuma bermain imbang dengan Singapura dan kalah atas Myanmar dan Laos, dua negara yang sebelumnya selalu berada di bawah Indonesia.

Peristiwa pahit di penghujung 2009 itu sayangnya berlanjut di awal 2010. Trandisi lolos ke putaran final Piala Asia yang sudah dibentuk sejak 1996 hilang. Kalah 1-2 atas Oman di kandang sendiri, skuad besutan Benny Dollo dipastikan jadi juru kunci klasemen Grup B kualifikasi Piala Asia 2011.

Jika sudah seperti ini, pertanyaan akan keseriusan menjadi tuan rumah Piala Dunia rasanya tak salah jika kembali mengemuka.

"Saat pertama mencanangkan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia 2022, kita waktu itu berharap itu bisa menjadi motivator untuk meningkatkan prestasi sepakbola dalam negeri. Tapi sepakbola Indonesia di awal tahun ini justru tak menunjukkan tanda ke arah situ," sahut mantan menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault, saat dihubungi detiksport, Jumat (8/1/2009) siang WIB.

Adhyaksa juga mengingatkan PSSI kalau prestasi sepakbola nasional adalah faktor penting untuk bisa mewujudkan keinginan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Bukan hanya perkara menyelamatkan wajah Indonesia di kancah internasional, tapi terkait dukungan yang mungkin datang dari publik dalam negeri.

"Keinginan menjadi tuan rumah Piala Dunia harus juga diimbangi dengan prestasi. Kalau tidak maka tidak akan dapat dukungan dari masyarakat," pungkas Adhyaksa.

Dihitung dari sekarang, Piala Dunia 2022 masih 12 tahun di depan. Masih banyak waktu buat PSSI melakukan perbaikan demi meningkatkan prestasi. Untuk bisa mewujudkan itu semua, otoritas sepakbola Indonesia itu jelas harus mulai melakukan banyak perubahan. Dimulai sekarang juga!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gagal ke Piala Asia, PSSI Minta Maaf


Jakarta - Untuk kali pertama sejak 1996 Indonesia gagal lolos ke putaran final Piala Asia. Kehilangan tradisi membanggakan mendorong PSSI mengajukan permintaan maaf.

"Harus diakui lawan-lawan yang kita hadapi pada PPA 2011 sangatlah berat. Australia, Oman, Kuwait bukanlah tim sembarangan. Momen ini sangat berat untuk dilalui. Kami minta maaf atas kegagalan Indonesia," ungkap Andi Darusalam pada wartawan.

Indonesia dipastikan gagal lolos ke Piala Asia 2011 setelah pada Rabu (6/1/2010) malam menderita kekalahan saat menjamu Oman dengan skor 1-2. Hasil itu menempatkan anak asuh Benny Dollo di posisi juru kunci klasemen Grup B dengan nilai tiga.

Dari lima pertandingan yang sudah dijalani, Bambang Pamungkas dkk meraih tiga hasil imbang dan dua kali kalah. Laga terakhir kontra Australia di Maret mendatang sudah tak berarti apapun buat pasukan 'Merah Putih'.

Kegagalan ini jelas menjadi kekecewaan besar buat sepakbola tanah air mengingat Indonesia masih minus prestasi di ajang internasional. Apalagi Piala Asia sudah menjadi turnamen paling bergengsi yang bisa diikuti bangsa ini sejak 1996 lalu.

"Kami jelas kecewa dengan hasil ini. Indonesia gagal mempertahankan tradisi lolos ke putaran final Piala Asia adalah mimpi buruk. Hanya saja, kekecewaan ini jangan sampai terlalu lama. Kami harus menata rencana ke depan untuk bangkit dari keterpurukan," lanjut Andi.

Dilanjutkan Andi, evaluasi terhadap penampilan timnas akan dilakukan pada awal pekan depan. Sementara soal kekalahan yang diderita atas Oman, Andi menyalahkan pelatnas yang kurang maksimal dan durasinya yang terlalu singkat.

"Timnas butuh kebersamaan lebih lama. Pelatnas kemarin harus diakui tidak maksimal. Banyak pemain cedera. Ada pula pemain yang datang terlambat. Tapi, permasalahan sebenarnya adalah timnas butuh pelatnas lebih panjang jika ingin meraih hasil maksimal," demikian pungkasnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS